Saturday, July 5, 2014

Sejarah Kota Bogor

Abad ke-6 [sunting | memodifikasi source]
Bogor menilai berasal dari sejarah Tarumanagara Hindu kerajaan di dalam abad kelima. Kerajaan dan cenderung hidup di tempat yang sama karena daerah pegunungan tertentu yang secara alami membuat lokasi ini sederhana membela terhadap ancaman tertentu episode, dan pada rentang waktu yang sama adalah daerah yang subur dan memiliki akses mudah ke pusat-pusat perdagangan lainnya waktu. Tapi sampai sekarang, menurut sebuah survei yang dilakukan oleh sejumlah arkeolog terkenal seperti Prof. Uka Tjandrasasmita, keberadaan melibatkan tempat-tempat penting serta situs yang menyatakan keberadaan dengan kerajaan, itu belum ditemukan bukti otentik.

Raya melibatkan Sunda [sunting | memodifikasi source]
Di antara prasasti dalam Bogor di luar kerajaan, satu prasasti dalam 1533, menceritakan kepemimpinan Raja Surawisesa dengan Kerajaan Sunda. Prasasti ini dianggap memiliki kekuatan gaib dan suci, sehingga diawetkan sampai sekarang. Kerajaan Padjadjaran mengandung kekuatan tidak hanya mengukur pengaruh Barat Kafein, Jakarta dan Banten tapi termasuk lokasi Sunda berikbukota Lampung. Kerajaan di Padjadjaran memiliki wilayah selatan dengan Pulau Sumatera. Setelah Padjadjaran menggerogoti melalui kekuatan Kesultanan Banten khususnya di atas wilayah selatan yang melibatkan Sumatera, diikuti melalui Kesultanan Banten. [2]

Pakis atau Padjadjaran yang merupakan ibukota dengan Kerajaan Sunda (yang juga dikenal sebagai ibukota dengan Kerajaan Padjadjaran nama ideal) dianggap terletak di kota Bogor, serta menjadi pusat pemerintahan Siliwangi penuh (Ratu Maharaja Sri Haji Baduga saya dan mitra saya Pakuan Padjadjaran) dimahkotai pada tanggal 3 Juli 1482. hari penobatan sejak ulang tahun diperkenalkan pada tahun 1973 melalui Kabupaten Bogor, serta Kota Bogor otoritas lokal atau dewan, dan terkenal setiap tahun bahkan hari ini. [3]

Masa kolonial Belanda [sunting | memodifikasi source]
Setelah invasi dengan tentara Banten, dokumen tentang Pakuan Metropolis hilang, dan hanya ditemukan kembali melalui ekspedisi Belanda yang dipimpin oleh Scipio serta Riebeck pada tahun 1687. Mereka melakukan penelitian pada Batutulis prasasti dan beberapa situs lainnya, dan menyimpulkan bahwa pemerintah pusat dengan Kerajaan Padjadjaran yang terletak di kota Bogor yang melibatkan.

Pada 1745, Gubernur Jenderal Gustaaf Willem baron van Imhoff membangun Istana Bogor dikombinasikan dengan pembangunan jalan tol yang menghubungkan Batavia Daendels menggunakan Bogor. Bogor direncanakan sebagai daerah pertanian serta tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal. Dengan perkembangan tersebut, Bogor memang mulai berkembang.

Musim kemudian, van Imhoff menyatukan sembilan kabupaten (Cisarua, Pondok Gede, Ciawi, Ciomas, Cijeruk, Sindang Barang, Balubur, Dramaga, dan Kampung Baru) ke aturan tunggal bernama Kampung Baru Regentschap Buitenzorg. Di kawasan itu van Imhoff kemudian menghasilkan Istana tertentu Gubernur Jenderal. Dalam perkembangan berikutnya, nama Buitenzorg membantu untuk merujuk ke Puncak tertentu, Sea Warna, Megamendung, Ciliwung, Muara Cihideung, ke puncak Lampirkan Salak, dan puncak tertentu Lampirkan Gede.

No comments:

Post a Comment